Langsung ke konten utama

Selintas Saja

Suatu kali, seseorang kembali menyadarkanku. Selama ini...apa yang telah kulakukan? Begitu banyak waktu berlalu melewatiku. Kuabaikan begitu saja, layaknya akulah sang poros bumi. Seakan segala hal mengelilingiku dan mampu kugenggam. Keadaan membuatku memalingkan wajah dan menutup mata pada kehidupan. Salah besar jika aku selalu meratapi dan menganggap kenapa hidupku terlalu sulit. Ketika di belakangku, banyak orang yang berusaha lebih keras dan mati-matian tanpa keluh kesah apa pun. Sekali lagi, aku tertampar. Namun tamparan keras itu masih saja tak bisa menyadarkanku sepenuhnya. Aku masih menjadi orang tak berguna di tengah hiruk-piruk dunia yang terlalu indah ini. Menjadi beban untuk semua orang yang tak seharusnya perlu mempedulikanku. Orang itu, membuatku sadar bahwa dunia yang kutempati, sangat luas. Dan aku, hanyalah setitik yang bahkan tak lebih baik dari atom atau pun molekulnya di hadapan dunia. Apapun yang selama ini kubanggakan, hanyalah debu bagi sang dunia.

Entah dunia atau malah diriku sendiri yang sesungguhnya berperan besar dalam membuatku berpandangan suram. Selama ini, aku tak mau memikirkannya. Karena tak menutup kemungkinan, akulah yang bersalah. Terlalu berat rasanya menanggung itu ketika pada akhirnya, tak ada lagi yang bisa kusalahkan sebagai pelampiasan. Dan meskipun aku tahu pasti apa jawabannya, aku bahkan memalingkan wajah. Mencari-cari seseorang dan membandingkannya denganku. Beranggapan aku lebih baik dari sebagian orang namun nyatanya salah besar. Selama ini aku hidup dengan cara yang oleh sebagian orang selalu dianggap picik. Aku...hanya berusaha untuk bertahan. Aku...hanya mencoba percaya bahwa akupun sedikitnya berguna. Lelah rasanya ketika semua orang terus memandangku dengan sebelah mata penuh keremehan. Itu sudah cukup. Aku tak tahu akan menjadi seperti apa kerika aku pun ikut meremehkan diri sendiri. Caraku bertahan, adalah dengan mempercayai bahwa aku, sedikit lebih baik dari semua orang. Bahwa akupun berguna. Apa itu salah? Katakan padaku dimana letak kesalahannya! Agar aku bisa paham dan mengakui betapa bodohnya aku.

Selama ini aku percaya bahwa aku adalah orang menyedihkan namun tak bisa terima ketika orang lain berkata demikian. Hanya aku yang boleh mengasihani kehidupanku sendiri. Aku tak suka saat seseorang memandangku dengan tatapan prihatin. Siapa dia, Berani-beraninya memperlakukanku seperti itu? Cukup aku saja. Hanya aku yang boleh mengakui betapa tidak bergunanya aku. Hanya aku satu-satunya yang boleh menyadari betapa sia-sianya hidupku. Sisa waktu yang belum kujalani, akankah kembali kusia-siakan? Sampai kapan aku akan terpuruk dan terlena dalam keterpurukan itu? Siapa saja, tolong bantu aku. Buat aku sadar bahwa tak selamanya dunia akan berpihak padaku. Selama ini aku yakin bahwa dunia telah menelantarkanku. Namun, orang itu menyadarkanku akan hal yang sebaliknya. Hingga akupun meyakini dengan sepenuh hati. Bahwa selama ini aku tidak ditelantarkan. Bahwa selama ini aku dicintai. Meski sesungguhnya, aku lebih berharap ditelantarkan saja. Agar aku memiliki seseorang yang bisa kusalahkan. Hingga aku bisa melampiaskan apapun padanya. Agar setidaknya, aku menjadi korban.

Aku hidup dengan kemauan yang orang lain percayai sebagai dosa. Aku menjung-jung tinggi dosa itu dengan dalih, akulah sang korban. Bukan aku yang salah, aku pantas berlaku demikian. Terus menuntut hak yang tak pernah terpuaskan. Merasa, bahwa aku memang pantas mendapatkan semua itu karena orang lain juga mendapatkannya. Seperti seseorang yang tak pernah puas terhadapku, aku pun ikut mencari-cari kesalahan dan pembelaan. Hidupku, pastinya sangat tak berguna. Bukan kehidupan yang kujalani, tapi akulah yang membuat kehidupan itu menjadi tak berguna. Dipenuhi kesia-siaan semu. Sampai sejauh mana aku akan meneruskannya? Sampai sejauh apa hingga akhirnya aku memutuskan berhenti? Orang lain boleh saja mengatakan sesuatu seperti tak ada kata terlambat. Sulit bagiku mempercayai hal itu. Bagaimanapun, aku sudah terjerumus terlalu dalam. Bukan tak mungkin, hanya saja aku tak yakin sanggup merubahnya. Kenyamanan yang terlalu indah sudah menawanku. Hingga seakan telah menyatu dalam setiap inci syarafku.
Hingga bahkan membuatku benci pada seseorang yang berusaha menolongku.

Sekali lagi, aku hanya tidak ingin disalahkan orang lain. Akulah satu-satunya yang boleh menyalahkan diriku sendiri. Orang lain tak akan paham karena mereka tidak hidup dengan caraku. Hujat aku, hanya saat aku dibelakang kalian. Selama aku tak mendengarnya, itu sama-sekali bukan masalah untukku. Aku tidak akan berterima kasih pada siapapun yang berusaha memahamiku. Jadi jangan lakukan itu. Lagi pula aku tidak membutuhkannya. Hanya, jangan pernah sekalipun memojokkan ku. Itu saja.

Karena sudah bersedia menjadi tempat keluh-kesahku, aku berterima kasih sepenuh hatiku. Tak ada yang perlu disesali meskipun kehidupan itu dipenuhi dengan penyesalan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIRIK LAGU INFINITE (인피니트) - BACK + TRANS INDO

Lirik Lagu Infinite (인피니트) - Back Romanization [Dongwoo] Can you save me? Can you save me? [Sunggyu] Gieokhaejwo ne seorapsoge Gieokhaejwo ne jigapsoge Naega itdeon heunjeokdeureul Hanado ppajimeobseo saegyeojwo [Hoya] Chueokhaejwo geu sajin soge Namaitdeon geu gonggan soge Nae hyanggi da nae soomgyeol da Sarajiji anhge [Woohyun] Jebal nareul jinachyeo on bomnalcheoreom Baramcheoreom nohji ma Can you save, Can you save me? [Sunggyu] Geurae nareul seuchyeo jinan hyanggicheoreom Sumanheun naldeul malgo Can you save, Can you save me? ([Sunggyu] Save me) [Sungyeol]Save me [L] Dorawajwo I want you back, back, back, back, back back, back, back, back, back [Sunggyu] Neowa nae gieok nareul sigane matgyeo duji ma [Hoya] Dorawajwo I want you back, back, back, back, back back, back, back, back, back [Woohyun] Gidarilke na yeogi namgyeojin chae doraseon chae I say save me (Save) [Dongwoo] Can you save me? [L] Ijeul beophan gieokdeureul hanadulshik dwaedollyeo [Sunggyu] Gyejeori jana gyejeoreul m

LIRIK IU – ENDING SCENE (이런 엔딩) DAN TERJEMAHAN

IU (아이유) – Ending Scene(이런 엔딩)  Album: Palette Lyrics: 아이유(IU) Composition: 샘김 Arrangement: 이종훈 Release date: 2017.04.21 HANGUL 안녕 오랜만이야 물음표 없이 참 너다운 목소리 정해진 규칙처럼 추운 문가에 늘 똑같은 네 자리 제대로 잘 먹어 다 지나가니까 예전처럼 잠도 잘 자게 될 거야 진심으로 빌게 너는 더 행복할 자격이 있어 그런 말은 하지 마 제발 그 말이 더 아픈 거 알잖아 사랑해줄 거라며 다 뭐야 어떤 맘을 준 건지 너는 모를 거야 외로웠던 만큼 너를 너보다 사랑해줄 사람 꼭 만났으면 해 내가 아니라서 미안해 주는 게 쉽지가 않아 그런 말은 하지 마 제발 그 말이 더 아픈 거 알잖아 사랑해줄 거라며 다 뭐야 어떤 맘을 준 건지 끝내 모를. 솔직히 말해줄래 제발 너라면 다 믿는 거 알잖아 네 말대로 언젠가 나도 나 같은 누군가에게 사랑받게 될까? ROMANIZATION annyeong oraenmaniya mureumpyo eopsi cham neodaun moksori jeonghaejin gyuchikcheoreom chuun mungae neul ttokgateun ne jari jedaero jal meogeo da jinaganikka yejeoncheoreom jamdo jal jage doel geoya jinsimeuro bilge neoneun deo haengbokhal jagyeogi isseo geureon mareun haji ma jebal geu mari deo apeun geo aljanha saranghaejul georamyeo da mwoya eotteon mameul jun geonji neoneun moreul geoya oerowossdeon mankeum neoreul neoboda saranghaejul saram kkok mannasseumyeon hae naega aniraseo mianhae juneu

LIRIK HUH GAK - MEMORY OF YOUR SCENT (향기만 남아) + TRANSLATION

허각 (Huh Gak) – 향기만 남아 (Memory of Your Scent) Lyrics Mini Album (Reminisce) Release Date: 2013.11.11 Genre: Ballad Hangul 멀리서 불어와 날 스쳐 지나는  너를 떠올리게 하는 익숙한 향기 아직까지 널 잊지 못하는 걸 보니 바보 같아 언젠가는 저 바람처럼 흩어지겠지 향기만 남아서 나를 괴롭히는데  무뎌진 기억 너머로 너를 그리다 쓸쓸한 바람에 휘날리는 추억  이렇게 슬플 땐 누가 나를 위로해주나 두 눈을 감으면 또 니가 생각나  난 또 또 혼자 남아 이 거리를 또 헤매이다 아주 작은 떨림에 끌려 문득 고개를 들어보니  우리 같이 함께 불렀던 그 노래가 들려와 향기만 남아서 나를 괴롭히는데  무뎌진 기억 너머로 너를 그리다 쓸쓸한 바람에 휘날리는 추억  이렇게 슬플 땐 누가 나를 위로해주나 멀어지는 널 붙잡고 싶지만  언제나 그랬듯이 너를 잊고 살겠지 아련했던 너의 기억  아름다웠던 그 추억  아직도 널 닮은 향기만 남아 어느새 하루가 저물어 가네  짙은 추억만 남기고 멀어져 가네 혹시라도 니가 또 생각 날까봐  아무렇지 않게 하루를 살아 언젠간 널 다시 만날 수가 있을까  다른 사람으로 널 잊을 수 있을까 누구를 만나도 행복해야만 해  다시는 볼 수 없는 너 향기만 남아 Romanization meolliseo bureowa nal seuchyeo jinaneun  neoreul tteoollige haneun iksukhan hyanggi ajikkkaji neol itji motaneun geol boni babo gata eonjenganeun jeo baramcheoreom heuteojigetji hyanggiman namaseo nareul goerophineunde  mudyeojin gieok neomeoro neoreul geurida sseulsseulhan barame hwinallineun chueok  ireoke seulpeul ttaen