Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Always You

                              By: gerimissenja Gerimis di senja hari yang semakin redup. Kian redup dan lalu berubah menjadi kelam. Kekelaman yang tak bedanya dengan air mata yang kau teteskan. Mengukir indah di sudut matamu. Berusaha kau hentikan meski kutahu itu bukan hal mudah. Kesakitan seperti apa yang mampu membuatmu membenciku? Kekejaman seperti apa yang akan membuatmu membuangku? Meski aku tahu rasa sakit itu samasekali tak berhak kau tanggung. Meski kutahu kekejaman itu hanya akan lebih menghancurkanku. Inilah satu-satunya hal yang bisa kulakukan untukmu. Satu-satunya bukti nyata bahwa aku... teramat mencintaimu. Dan karena kau membalas perasaanku, aku membenci diriku sendiri.*** Kembali aku melihat sosokmu. Sosok yang terlalu indah hingga rasanya tak mungkin mampu untuk ku gapai. Berdiri ditengah semilir angin yang menghembuskan rambut indahmu. Menunggu sesuatu yang tak seharusnya kau nanti. Berhentilah. Kisah yang terlanjur kuukir di dalam ingatanmu, harusnya tak pernah

Always You

                              By: gerimissenja Gerimis di senja hari yang semakin redup. Kian redup dan lalu berubah menjadi kelam. Kekelaman yang tak bedanya dengan air mata yang kau teteskan. Mengukir indah di sudut matamu. Berusaha kau hentikan meski kutahu itu bukan hal mudah. Kesakitan seperti apa yang mampu membuatmu membenciku? Kekejaman seperti apa yang akan membuatmu membuangku? Meski aku tahu rasa sakit itu samasekali tak berhak kau tanggung. Meski kutahu kekejaman itu hanya akan lebih menghancurkanku. Inilah satu-satunya hal yang bisa kulakukan untukmu. Satu-satunya bukti nyata bahwa aku... teramat mencintaimu. Dan karena kau membalas perasaanku, aku membenci diriku sendiri.*** Kembali aku melihat sosokmu. Sosok yang terlalu indah hingga rasanya tak mungkin mampu untuk ku gapai. Berdiri ditengah semilir angin yang menghembuskan rambut indahmu. Menunggu sesuatu yang tak seharusnya kau nanti. Berhentilah. Kisah yang terlanjur kuukir di dalam ingatanmu, harusnya tak pernah

Demi Dirimu

  "Demi dirimu" By: gerimissenja  Gerimis di senja hari yang semakin redup. Kian redup dan lalu berubah menjadi kelam. Kekelaman yang tak bedanya dengan air mata yang kau teteskan. Mengukir indah di sudut matamu. Berusaha kau hentikan meski kutahu itu bukan hal mudah. Kesakitan seperti apa yang mampu membuatmu membenciku? Kekejaman seperti apa yang akan membuatmu membuangku? Meski aku tahu rasa sakit itu samasekali tak berhak kau tanggung. Meski kutahu kekejaman itu hanya akan lebih menghancurkanku. Inilah satu-satunya hal yang bisa kulakukan untukmu. Satu-satunya bukti nyata bahwa aku... teramat mencintaimu. Dan karena kau membalas perasaanku, aku membenci diriku sendiri.*** Kembali aku melihat sosokmu. Sosok yang terlalu indah hingga rasanya tak mungkin mampu untuk ku gapai. Berdiri ditengah semilir angin yang menghembuskan rambut indahmu. Menunggu sesuatu yang tak seharusnya kau nanti. Berhentilah. Kisah yang terlanjur kuukir di dalam ingatanmu, harusnya